JAKARTA - Kepala Pusat Penilaian
Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam
menyebutkan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK) efektif untuk
meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan UN.
Setidaknya hal tersebut telah dibuktikan dari UN Sekolah Menengah
Atas dan sederajat yang telah selesai dilaksanakan dan telah keluar
angkanya.
Nizam menyebutkan, sejak UN BK diberlakukan pada 2015, terlihat bahwa
sekolah-sekolah yang pada tahun sebelumnya memiliki nilai UN tinggi
namun menggunakan cara-cara curang, angkanya menjadi jeblok saat pindah
ke basis komputer.
Meski begitu, integritas sekolah-sekolah tersebut naik karena praktik kecurangannya berkurang.
Secara garis besar, papar Nizam, terdapat 24 provinsi dari total 34
provinsi yang integritasnya naik. Meskipun ada pula daerah yang
mengalami penurunan.
"Ini perlu kita dorong lagi untuk mengikuti mayoritas yang sudah
lebih baik. Kita perlu terus mengkampanyekan pentingnya integritas di
sekolah," kata Nizam usai konferensi pers di Kantor Kemendikbud,
Senayan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Kemendikbud pun mengukur nilai integritas dan membaginya menjadi empat kuadran.
Kuadran satu berarti sekolah telah jujur dan prestasi anak tinggi, kuadran dua sekolah jujur namun prestasi masih rendah.
Adapun kuadran tiga tingkat kejujuran sekolah rendah dan prestasi
rendah, sedangkan kuadran empat tingkat kejujuran rendah namun prestasi
tinggi.
Kuadran tiga adalah jika kecurangan cenderung bersifat individual, sedangkan kuadran empat bersifat sistemik dan terstruktur.
Dari data Kemendikbud, angka sekolah jurusan IPA menempati kuadran
empat pada 2015 sebanyak 7.041 sekolah (56,6 persen). Sedangkan pada
2016 menurun menjadi 4.880 sekolah (41,7 persen).
Sedangkan untuk jurusan IPS, pada 2016 mencapai 8.672 (51,3 persen) dan pada 2016 menurun menjadi 6.219 (37,8 persen).
Angka tersebut mengartikan bahwa praktik kecurangan terstruktur menurun secara signifikan.
Nizam mengatakan, semangat untuk menjadikan setiap sekolah menjadi
zona berintegritas harus terus dikobarkan. Misalnya untuk mendorong
sekolah yang tadinya berada di kuadran empat menjadi kuadran dua atau
satu.
"Dimulai dari pimpinan di daerah, juga kepala sekolah dan seluruh komunitas pendidikan," ujarnya.
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2016/05/09/17112741/UN.Berbasis.Komputer.Dinilai.Tingkatkan.Kejujuran.Siswa